Selasa, 16 September 2008
Langganan:
Postingan (Atom)
RIWAYAT SINGKAT BERDIRINYANYA PERGURUAN SILAT DIKAPASITA
DAN PERKEMBANGANNYA HINGGA SAAT INI
Bermula pada waktu itu lebih kurang pada tahun 1964 diseberang lautan ujung Sumatera yaitu pulau Bangka, tepatnya dikota Pangkal Pinang, berdirilah sebuah perguruan silat yang diberi nama DIKAPASITA, yang merupakan singkatan dari “Didikan Pencak Silat Alam” dengan tokoh Pada awal mulanya itu Perguruan Silat DIKAPASITA masih beranggotakan sekitar 85 orang.
Perguruan Silat DIKAPASITA didirikan oleh seorang toko persilatan ternama pada masa itu yaitu Bapak Abdurrahman Syukur. Seiring dengan perjalanan waktu, perguruan silat DIKAPASITA dari masa ke masa kian berkembang sehingga pada tahun 1967, berkembang pula di Palembang yang dibawa oleh pesilat terbaik pada waktu itu, yaitu Bapak Imam Roesdi Bahusin, yang kebetulan pindah tugas ke Palembang dan menjadi Ketua Perguruan ‘DIKAPASITA” Cabang Palembang dan berpusat di 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I. Menyadari perkembangan DIKAPASITA yang begitu pesat, sehingga pada akhirnya berdasarkan penilaian Pemerintah, Perguruan DIKAPASITA dikukuhkan menjadi anggota IPSI dengan Surat Keputusan Nomor 087/PENGDA/IPSI/SS/1973.
Perkembangan Perguruan Silat DIKAPASITA terus berlangsung. Dengan bermodalkan serta berbekal ketrampilan dan nilai-nilai sportivitas yang tinggi, Perguruan Silat DIKAPASITA selalu aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh IPSI, dan Alhamdulillah, Pesilat-Pesilat Perguruan Silat DIKAPASITA selalu bisa mempersembahkan yang terbaik, dengan memperoleh medali dalam kejuaraan dan juga penghargaan-penghargaan lainnya.
Beberapa diantaranya Seperti yang tertera pada sejarah Persilatan di Indonesia, ditahun 1975, pesilat Perguruan DIKAPASITA berhasil mendapatkan kepercayaan dari Pengda IPSI Sumatera Selatan untuk mengikuti kejuaraan Nasional Pertama di Semarang- Jawa Tengah. Selain itu pesilat-pesilat Perguruan Silat DIKAPASITA juga terpilih sebagai yang terbaik pada kejuaraan-kejuaran Pencak Silat lainnya seperti di Jakarta, Ujung Pandang, Bandung, Surabaya, Bali, Padang , termasuk PON XII di Jakarta dan baru-baru ini, pada POPDA awal Juni 2004 yang lalu, Pesilat-Pesilat Perguruan Silat DIKAPASITA berhasil menggondol 5 medali kejuaraan dan pada PORCAB ditahun yang sama berhasil menjadi yang terbaik.
Sejalan dengan keberhasilan yang telah diperoleh, Perguruan Silat DIKAPASITA kembali mendapatkan kepercayaan untuk menampilkan para pesilat-pesilatnya, guna ikut serta dalam pembukaan PON XVI di Palembang tahun 2004, yang dilanjutkan dengan pembukaan PORCABNAS dan Festival Palembang Darussalam ditahun yang sama.
Dibalik keberhasilan –keberhasilan yang telah dicapai, sepanjang perjalannya Perguruan Silat DIKAPASITA mendapati kendala-kendala. Seperti di tahun 1987, dua pesilat dari empat pesilat terbaik dari Perguruan Silat DIKAPASITA yang masing-masing berhasil menjadi Juara Pertama dikelasnya pada Kejuaraan Seleksi Daerah, yang sekaligus mengukuhkan mereka sebagai utusan Sumatera Selatan untuk mengikuti kejuaraan tingkat nasional di Bali, tidak bisa diberangkatkan dan selanjutnya tiga pesilat terbaik Perguruan Silat DIKAPASITA pada seleksi tingkat daerah yang menjadi juara pertama dalam kelasnya tidak jadi diberangkatkan untuk mengikuti Kejuaraan Pencak Silat se-Sumatera di Padang – Sumatera Barat, dikarenakan adanya keterbatasan dana dari pihak KONI pada waktu itu.
Namun demikian, diantara banyaknya kendala yang dialami oleh perguruan Silat DIKAPASITA ada juga secercah kebahagiaan tersendiri yang bisa dibanggakan, yaitu dimana pada tahun yang sama, tahun 1987, Perguruan Silat DIKAPASITA terpilih sebagai salah satu dari panitia pengamanan FFI di Palembang, apel siaga IPSI, dan pengamanan selama berlangsungnya Pemilu 1987.
Berdasarkan fakta dan kebenaran yang ada seperti yang dipaparkan diatas, ini membuktikan bahwa Perguruan Silat DIKAPASITA, selama perkembangannya selalu
mendukung dan menjalankan program-program pemerintah yang telah dicanangkan, dan ikut memelihara kelestarian budaya asli bangsa yang telah diturunkan oleh nenek moyang kita sekaligus selalu ikut serta dalam mengharumkan nama IPSI ditanah air kita yang tercinta ini.
Dengan tidak bermaksud membusungkan dada , berikut ini tertulis beberapa kiprah perguruan silat DIKAPASITA dalam mengikuti event-event penting yang ada yaitu ;
1. Perguruan silat DIKAPASITA, sebanyak 4 kali menjadi juara umum Pertama tingkat ranting kecamatan Seberang Ulu I Palembang
2. Perguruan silat DIKAPASITA, sebanyak 3 kali menjadi juara umum Pertama pada Kejuaraan tingkat Cabang IPSI se-kotamadya Pelembang yang pada waktu itu diikuti oleh 19 Perguruan Silat DIKAPASITA
3. Perguruan silat DIKAPASITA, sebanyak 3 kali pula menjadi juara umum Pertama tingkat daerah se-Sumatera Selatan yang diikuti 33 perguruan silat
4. Perguruan silat DIKAPASITA, menjadi juara umum Pertama Piala Pertasi Kencana Cup pada tahun 1989 yang diikuti oleh 17 perguruan silat se-kotamadya Pelembang
5. Perguruan silat DIKAPASITA, menjadi pemegang juara umum Kedua sebanyak 3 kali.
6. Perguruan silat DIKAPASITA, menjadi juara umum Pertama dalam kejuaraan Kodim Cup
7. Perguruan silat DIKAPASITA, menjadi juara umum Pertama dalam Kejuaraan Walikota Cup
8. Perguruan silat DIKAPASITA, menjadi juara umum Pertama dalam kejuaraan DPRD Cup Palembang
9. Perguruan silat DIKAPASITA, berhasil meraih medali ditingkat Nasional di tahun 1990 dan 1991
10. Dalam kiprahnya juga pada tahun 1991 dan 1992 Perguruan Silat DIKAPASITA, berhasil menelorkan pesilat teladan. Hal ini merupakan satu hal yang sulit dilupakan yaitu dimana ketika Pesilat-pesilat Perguruan Silat DIKAPASITA berhasil terpilih sebagai Duta Indonesia pada kejuaraan Pencak Silat di Austria dan berhasil menjadi peraih juara kedua, yaitu saudara Yosef Eric. Sehubungan dengan prestasi ini, saudara Yoseph Eric yang waktu itu berdomisili di
11. Perguruan Silat DIKAPASITA mengikuti kejuaraan PORPROF pada tahun 2005 dan
dilanjutkan dengan Festival Darusalam pada tahun 2006 / kejuaraan POPDA 2006.
12. Perguruan DIKAPASITA mengikuti kejuaraan WALIKOTA CUP OPEN TERBUKA tahun 2007 berhasil meraih 2 medali emas, 1 perak, 2 perunggu.
Sejalan dengan perkembangannya, Perguruan silat DIKAPASITA berkembang pesat kepenjuru tanah air, diantaranya ibukota Jakarta, Pekan Baru, Jambi, Batam, Lampung, dan untuk wilayah Palembang dan sekitarnya diantaranya adalah, Lubuk Linggau, Semendo Gumai, Bukit Kemuning, Talang Bukit/Payo Besar, Suban, Menanti, Pinang Raya, Pelempang, Gelumbang, Pagar Gunung, Prabumulih, Baturaja, Menggala, Tanjung Raja, Kayu Agung dan Payoraman serta Teluk Jaya, Musi, Srijaya, Gedung Buruk, Kurungan Nyawa, dan Mariana serta daerah lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Dari keseluruhan cabang dan ranting yang ada, total jumlah anggota perguruan sekarang ini lebih dari 50.000 orang.
Akhirnya mari kita pupuk silahturahmi kita sesama muslim melalui jalur “DIKAPASITA” dan semoga Perguruan Silat DIKAPASITA – TETAP JAYA.
(Riwayat singkat ini ditulis berdasarkan riwayat terdahulu dan sesuai dengan fakta dan bukti kebenaran yang ada)
Wassalam.
Pengurus Pusat Perguruan
Mengetahui Pencak Silat DIKAPASITA
Roesdi Bahusin Kesuma Gumanti
Pembina Sekretaris